• Month of Art II

    Kampus sebagai lembaga formal untuk menimba ilmu juga banyak berperan serta dalam  menciptakan karya seni yang spektakuler dan ciamik, Teater Kampus memang tidak bisa dipungkiri keberadaannya sebagai wadah berkumpulnya pegiat seni yang mengusung intelektualitas. Salah satu Teater Kampus  yaitu Teater Delapan Universitas Sahid Jakarta belum lama ini menampilkan “Sentaperwhere”, yaitu Seni Tari dan Peran Everywhere.  Acara dibuka dengan tari kontemporer yang dibawakan oleh dua perempuan calon anggota tetap Teater Delapan. Para penari selalu bergerak bersamaan membawa payung, melemparnya lalu penari yang satunya berdiri di belakang penari lainnya. Tarian tersebut melambangkan cermin yang memiliki satu titik fokus di tengah panggung. Selain melambangkan cermin, tarian yang diiringi musik ala Timur Tengah tersebut juga melambangkan bayangan yang selalu mengikuti semua benda di alam semesta. Acara terus dilanjutkan oleh tari kontemporer  oleh ketua Teater Delapan. Tarian ini mengangkat kegelisahan yang diekspresikan dalam tari  semi balet.

    Acara puncak diisi oleh para calon anggota tetap, sebuah lakon teater tentang lukisan. Pertunjukan ini dimainkan oleh dua orang pemain yang berperan sebagai orang awam dan seorang pelukis. Si orang awam telihat kebingungan dalam membedakan lukisan yang bagus dan yang buruk ketika baru memasuki ruang pameran lukisan. Seorang pelukis lantas masuk dan menjelaskan makna lukisan tersebut satu per satu. Si orang awam itu terus memperhatikan apa yang sedang dijelaskan oleh pelukis perempuan tersebut, hingga akhirnya mengerti dengan lukisan yang ada di dalam ruang pameran lukisan itu. Pertunjukan ini menjelaskan tentang mahzab dalam lukisan-lukisan yang ada di atas panggung. Menurut Bli, sutradara pementasan tersebut, pementasan ini bertujuan untuk menerangkan aliran-aliran lukisan kepada masyarakat awam. Acara dilanjutkan dengan diskusi pegiat teater kampus. 

    Komunitas teater kampus yang hadir sebagai undangan dalam diskusi ini antara lain, Teater Neraca dari Fakultas Hukum Universitas Pancasila, Teater Kodok dari STMT Trisakti, dan Teater Kinasih dari IISIP Jakarta. Kegiatan diskusi ini, diharapkan tercipta jalinan kerjasama antar teater kampus dan sebagai wadah untuk saling bertukar ilmu dalam dunia seni, khususnya pada seni teater. (BuKin/BAP)